Sejak Desember 2018, pertempuran antara militer dan Tentara Arakan meningkat di Rakhine. Lebih dari 50.000 mengungsi karena konflik itu, menurut kelompok masyarakat sipil.
Minggu lalu, seorang anggota staf yang berkerja Suu Kyi di Yangon dinyatakan positif terjangki COVID-19.
Lonjakan tajam terjadi ketika Myanmar bersiap untuk mengadakan pemilihan nasional pada 8 November, dengan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi diperkirakan akan kembali berkuasa.
Menjelang pembicaraan ASEAN, kepala junta Myanmar berjanji untuk mengadakan pemilihan dan mencabut keadaan darurat pada Agustus 2023, memperpanjang batas waktu awal yang diberikan ketika militer menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.